Ada fakta baru bahwa Industri layanan kesehatan Indonesia tumbuh pesat, jumlah pasien yang berobat ke mancanegara terus meningkat.
Mereka mencari teknolgi kesehatan yang lebih mutakhir dan pelayanan yang lebih baik.
Bisnis rumah sakit atau Health Care memang sangat menjanjikan dan semakin menggiurkan.
Bukan saja tingkat profitabiltasnya yang menarik serta lebih resisten terhadap krisis, tetapi juga berpotensiu ke depannya yang akan berkembang luarbisa.
Dengan jumlah penduduk yang diatas 200 juta jiwa dan income perkapita yang terus meningkat.
Industri kesehatan akan terus dibutuhkan.
Terlebih dengan makin meningkatnya kesadaran terhadap gaya hidup sehat.
Ramalan bisnis masa depan yang akan berkembang
ini ramalan yang terbukti dari para futuolog sejak awal tahun 2000-an,
akan ada tiga industri masa depan yang terus berkembang dan tidak ada matinya.
- #Industri Makanan
- #Industri pendidikan
- #Industri Kesehatan
Begini rasionalnya.
Jumlah penduduk dunia terus berkembang, angka harapan hidup terus naik, selama manusia itu bernafas maka ia akan terus butuh makanan [minuman],
jenis makanannya juga bervariasi, jumlah kebutuhan makanannya juga terus bertambah, dan berkembangnya sosial kultur suatu masyarakat maka kebutuhan makanan itu juga bervariatif dalam hal penyajiannya
maka munculnya pemain bisnis restoran, makanan cepat saji, es krim, makanan ringan, sekolah juru masak [chef]
dihulunya ada pabrik kemasan makanan, pabrik minuman botol, peternakan sapi, dan tentu akan banyak bila diuraikan disini.
Dewasa ini perkembangan sains, tuntutan sosial [dunia kerja] menuntut manusia untuk terus mempelajari dan menguasai ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan keahlian baru.
peluang ini memunculkan pemain di Industri pendidikan
ada yang menggarap segmen menengah ke bawah dan ada juga bermain di segmen menengah atas
seperti pelaku bisnis pendidikan yang mendirikan Universitas bergengsi ada : Universitas Bina Nusantara, Universitas Surya, Universitas Tarumanegara, Universitas Tri Sakti
untuk masuk ke Universitas ini membutuhkan biaya yang tidak kecil, namun pesertanya antri.
Bagaimana dengan Industri Kesehatan
Pelaku Bisnis Rumah Sakit di Indonesia
Pelaku bisnis rumah sakit, bisnis ini tak kalah luar biasanya
Perubahan lingkungan hidup, munculnya penyakit-penyakit baru dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terus mendongkrak sisi permintaan layanan kesehatan dalam skala luas.
8 jenis pelaku di Industri Kesehatan
Siapa para pelaku di industri Kesehatan,
mereka adalah
- #Rumah Sakit
- #Klinik
- #Dokter
- #Laboratorium klinis
- #Perusahaan Farmasi
- #Apotek
- #Toko Obat
- #Peyembuhan Alternatif
Mereka berusahan menawarkan beragam layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan atau klien.
Sudah tentu, uang yang beredar dibisnis ini kian tahun terus bertambah dan makin deras.
Menurut data, di Indonesia pada tahun 2013 saja uang yang beredar di Industri kesehatan diperkirakan mencapai Rp.340 triliun.
Lembaga Frost & Sulivan, lembaga yang rajin menghitung perkembangan Industri Kesehatan memprediksi pada 2018 total belanja kesehatan Indonesia mencapai USD 60,6 milliar atau sekitar Rp.696,9 triliun [asumsi USD 1= Rp.11.500].
Angka yang sangat menggiurkan bagi pelaku bisnis kesehatan [rumah sakit].
Bagi Anda yang hendak masuk ke bisnis Industri kesehatan yakni rumah sakit sebaiknya menyimak tulisan ini.
Kita akan menguraikan apa saja faktor keberhasilan dalam menekuni bisnis rumah sakit
Untuk mendirikan rumah sakit apa saja peralatan medis yang harus didatangkan
Anda akan menemukan data-data siapa saja pelaku bisnis Rumah Sakit yang merajai di Indonesia
Pelaku bisnis rumah sakit di Indonesia yang telah berjaya
Karena peluang bisnis rumah sakit ini menggugah selerah maka ibarat gula maka semut akan datang dengan sendiri satu persatu.
Berikut ini Group perusahaan besar yang sudah masuk ke bisnis rumah sakit
Keempat Group ini terbilang baru bila dibandingkan dengan Group sebelumnya yang sudah sukses di bisnis rumah sakit
Mereka antara lain
#Group Kalbe dengan jaringan rumah sakit Mitra Keluarga
#Group Lippo yang sukses mengembangkan jaringan rumah sakit Siloam Hospital, jaringannnya yang terbesar di tangerang, tersebar di jakarta, Bekasi, Surabaya, Palembang, Manado, jambi, Balikpapan, dan Kupang.
#PT. Sanbe Farma dengan rumah sakit Santosa.
Para pelaku bisnis ini sadar bahwa untuk meningkatkan layanan kepuasan pelanggan, berbagai strategi harus ditempuh yang teranyar adalah dengan mengintegrasikan layanan rumah sakit, Laboratorium, Apotek, bahkan seperti Siloam Hospital mempunyai layanan ambulance dengan helikopter bagi pasien dengan layanan premium [peserta asuransi dengan premi besar].
Kami melihat tidak hanya Group-Group usaha besar yang menekuni bisnis rumah sakit dengan fasilitas-fasiltas bagus.
Namun ada juga kalangan dokter yang memiliki jiwa bisnis yang berani mengambil resiko masuk ke Bisnis Rumah Sakit atau klinik
Bahkan ada juga bidan yang sudah lama menekuni bisnis bidan persalinan dengan dukungan sanak famili mengibarkan bisnis klinik bersalin dan sukses menjadi rumah sakit bersalin.
Hasil pantuan kami seperti Bidan Kartini di daerah Jakarta Selatan yang sukses mengibarkan klinik bersalin kartini dan sekarang menjadi ‘Kartini Hospital’.
namun ada yang miris
seiring group-group besar terus meningkatkan layanan bisnis rumah sakit mereka masih ada sebagian golongan masyarakat kita yang tetap mencari layanan rumah sakit ke luar negeri.
menurut data dari kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif [2014] mengungkapkan bahwa diperkirakan Indonesia kehilangan devisa US$ 1,4 Milliar per tahun, karena sekitar 600 ribu orang Indonesia lebih memilih berobat ke negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan India.
angkanya cukup pantastis..apakah group-group besar diatas bisa menarik kembali devisa itu?
kita akan ungkap, apa saja yang dicari oleh pasien dalam hal layanan rumah sakit di Indonesia, sehingga harapan kita kedepan peluang bisnis kesehatan atau layanan rumah sakit ini bisa menjadi primadona bersama.
Ada sebuah survei global, ditemukan pasien yang berobat ke luar negeri hanya sedikit yang mencari biaya murah namun sebagian besar dari pasien itu mencari teknologi yang lebih mutakhir dan pelayan yang lebih baik.
dua contoh kasus pasien yang berobat ke luar negeri;
pasien peradangan mata akibat siraman air keras yang diderita novel baswedan penyidik senior KPK yang berobat di Jakarta Eye Center oleh keluarga meminta dirujuk ke rumah sakit yang ada di singapura.
yang kedua pasien tumor liver yang diderita oleh Bapak Dahlan Iskan Pemilik Jawa Pos Group dan mantan menteri BUMN di era Presiden SBY-Boediono memilih rumah sakit yang ada di tiongkok untuk transpalansi liver,
dengan dukungan teknologi canggih, keahlian dokter, fasilitas rumah sakit sang pasien berhasil melewati fase transpalasi liver dan kembali menjalani kehidupan normal dan mampu mengemban amanah sebagai menteri BUMN.
ada insight,
kalau teknologi canggih dan mutakhir untuk semua jenis penyakit, dokter spesialisasi dengan keahlian serta pengalaman bagus serta sarana prasarana rumah sakit yang mumpuni ini ada di rumah sakit di dalam negeri bukan hal mustahil 600 ribu orang tiap tahun tidak perlu ke luar negeri untuk berobat cukup berobat di dalam negeri.
12 hal yang harus ada perbaikan untuk kepuasan customer
Bagi rumah sakit Pemerintah danrumah sakit swasta serta rumah sakit Ibu dan Anak yang sudah beroperasional, ada saran dari pakar untuk memperbaiki pada aspek-aspek sebagai berikut;
- Image
- Tingkat Inovasi
- Kualitas
- Tampilan fisik ruang tunggu
- Pelayanan Konsultasi
- Ketersediaan Obat/Produk Kesehatan
- Pelayanan Staf dan Dokter
- Antrian di ruang tunggu dan kasir
- Proses pembayaranRestension/program khusus setelah kunjungan
- Pendaftaran
- Customer Service
- Call Center
Sudah bukan jaman lagi pasien dan keluarga pasien ditelantarkan, kalau masih ada seperti itu maka jangan heran kalua dalam hitungan bulan rumah sakit tersebut akan kehilangan kunjungan
Karena pasien dan keluarga pasien akan terus mencari rumah sakit yang bisa memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan dan sekarang hampir semua rumah sakit memiliki keinginan kuat untuk terus berlomba menjadi yang terbaik di daerahnya.
Berikut ini Kami sajikan data rumah sakit Pemerintah, rumah sakit swasta, dan rumah sakit Ibu dan Anak yang mempunyai kekuatan merek kuat di daerahnya.
Data ini diperoleh dari tim Majalah Swa yang melakukan riset pada tahun 2014.
Rumah Sakit Swasta |
|
Bandung |
|
1 | Santosa Hospital |
2 | Boromeus |
3 | Immanuel |
4 | Advent |
5 | Al Islam |
Denpasar |
|
1 | BIMC Hospital |
2 | Puri Raharja |
3 | Surya Husada |
4 | Prima Medika |
5 | Bali Royal |
6 | Bali Med |
Jabodetabek |
|
1 | Siloam Hospital |
2 | Omni International |
3 | RSPP |
4 | Medistra |
5 | Mitra Keluarga |
6 | RS. Pondok Indah |
7 | MMC |
8 | Premier |
9 | St. Carolus |
Makassar |
|
1 | Siloam Hospital |
2 | Awal Bross |
3 | Siti Khadijah |
4 | Fatima |
5 | Univ.Hasanuddin |
6 | RS. Islam Faisal |
7 | Stella Maris |
8 | Grestelina |
Medan |
|
1 | Columbia Asia |
2 | Elisabeth |
3 | Gleneagles |
4 | Muhammadiyah |
Semarang |
|
1 | Elisabeth |
2 | RS. Islam Sultan Agung |
3 | Telogorejo |
4 | Permata Medika |
Surabaya |
|
1 | Premier |
2 | RS. Darmo |
3 | Mitra Keluarga |
4 | Surabaya International |
5 | Husada Utama |
6 | RS. Islam Surabaya |
7 | Erkaset |
Rumah Sakit Pemerintah |
|
Bandung |
|
1 | Hasan Sadikin |
2 | Lanud Sulaiman |
3 | Kota Bandung |
Denpasar |
|
1 | Tabanan |
2 | Wangaya |
3 | Sanglah |
4 | RSAD Denpasar |
Jabodetabek |
|
1 | Dharmais |
2 | Koja |
3 | Fatmawati |
4 | RSCM |
5 | Tarakan |
6 | RSUD Bekasi |
7 | Harapan Kita |
8 | Persahabatan |
Makassar |
|
1 | RS. Bhayangkara |
2 | Kallontala Gowa |
3 | Labuang Baji |
4 | RS Haji Makassar |
5 | Dr. Wahidin Sudiro Husodo |
6 | Daya |
Medan |
|
1 | Adam Malik |
2 | Dr. Pirngadi |
Semarang |
|
1 | RSU Semarang |
2 | Dr. Kariadi |
Surabaya |
|
1 | Dr. Soewandi |
2 | Dr. Soetomo |
3 | RS Haji Surabaya |
4 | Sidoarjo |
Rumah Sakit Ibu dan Anak |
|
Bandung |
|
1 | RSIA Melinda |
2 | RSIA Sukajadi |
3 | RS Kartini |
4 | RSIA Suster Tedja |
5 | RSIA Limijati |
6 | RS Hermina |
7 | RS Harapan Bunda |
Denpasar |
|
1 | RS Permata Hati |
2 | RSIA Puri Bunda |
3 | RSIA Premagana |
4 | RS Ari Canti Ubud |
5 | RS Harapan Bunda |
6 | RS Kasih Ibu |
Jabodetabek |
|
1 | RS Hermina |
2 | RSIA Bunda |
3 | RSIA Budi Kemuliaan |
4 | RS Evasari |
5 | RS Family |
6 | Kemang Medical Center |
7 | RSIA Harapan Kita |
Makassar |
|
1 | RS Evasari |
2 | RSB Pertiwi |
3 | RSIA Catherine Booth |
4 | RS Sitti Khadijah |
5 | RSIA Bunda |
6 | RSB Sentosa |
7 | RSB Puri Bunda |
8 | RSB Ananda |
Medan |
|
1 | RS Sari Mutiara |
2 | RS Permata Bunda |
3 | RS Kasih Ibu |
4 | RSIA Stella Maris |
Semarang |
|
1 | RSIA Anugrah |
2 | RS Hermina |
3 | RSIA Bunda |
4 | RSB Panti Siwi |
5 | RSb Ganesha Medika |
Surabaya |
|
1 | RSB Ibu dan Anak |
2 | RSB St. Melania |
Sekedar tahu saja jumlah rumah sakit di Indonesia masih kurang loh bila dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk Indonesia
yang terus bertambah dan yang paling menggiurkan jumlah masyarakat urban atau menengah keatas terus bertambah, ini peluang bagus.
untuk melakukan pelayanan dengan strategi go publik dengan harapan anda bisa mengakses sumber daya yang lebih unggul, memberikan informasi yang luas kepada masyarakat anda bisa membaca artikel:
- Perusahaan keluarga diwariskan atau go publik
- kelebihan menjadi perusahaan terbuka
- cara menentukan harga saham saat mau go publik
- 4 tahapan melakukan go publik
Jumlah Rumah Sakit di Indonesia [unit] | ||||
2011 | 2012 | 2013 | 2014 | |
Pemerintah | 751 | 813 | 838 | 853 |
Organisasi non profit | 655 | 727 | 724 | 726 |
Swasta | 238 | 468 | 599 | 663 |
BUMN | 77 | 75 | 67 | 67 |
sumber;kementrian kesehatan |
Sedangkan untuk mendapatkan gambaran siapa saja pelaku bisinis Rumah Sakit di Indonesia, berikut ini dipaparkan;
pengusaha/pendiri | nama bisnis Rumah Sakit | usaha lain |
H. Awaloeddin dan Arfan Awaloeddin | RS Awal Bros Hospital Group, cabang rumah sakit 8 cabang | Laboratorium klinik [westerindo], klinik dan rumah sakit bersalin [cmc clinic], klinik spesialis kulit & estetika [harmonia], 24 Medicare [in-house clinic] |
Randy Mulyadi | Eka Hospital, cabang Pekanbaru, Tangerang, tahun berdiri 2008, SDM; 2000 Karyawan dan 200 dokter spesialis | |
Dr. Mochtar Riady | Siloam Hospital Group, berdiri tahun 1996, cabang Rumah Sakit: 13 buah, SDM: lebih 3000 dokter, perawat dan tenaga medis | memilik 43 entitas anak baik kepemilikan langsung ataupun tak langsung di berbagai bidang |
Hermina Sulaiman | RSIA HERMINA Group, cabang Rumah Sakit : 17 buah, tahun berdiri:1967 | |
Dato Sri Dr. Tahir | Mayapada Hospital, cabang Rumah Sakit:2 buah | PT. Nirmala Kencana Mas dan PT. Fajar Kharisma Nusantara |
Siti Rochayah | RS Sari Asih Group, tahun berdiri:1981, Cabang Rumah Sakit: 5 buah, Jumlah Karyawan: 1500 org. | |
Group Kalbe | Rumah Sakit Mitra Keluarga Group, tahun berdiri:1993, cabang Rumah Sakit: 10 Buah | |
RS.Pondok Indah | Rumah Sakit Pondok Indah Group, tahun berdiri:1986, cabang Rumah Sakit: 2 buah | |
Bundamedik Healthcare System | RS Bunda : 3 cabang, Citara Hospital: 2 cabang | klinik fertilitas Morula IVF (4 cabang), PT. Emergency Response Indonesia |
Dr. Abdul Radjak,DSOG | RS. Thamrin(Grup Radjak), Cabang Rumah Sakit:3 buah | 7 klinik di Jabodetabek |
Bisnis Rumah Sakit adalah Bisnis layanan
Nah ada yang menarik ternyata ditemukan berbagai macam alasan pasien bias pindah ke rumah sakit lain dan mencari dokter lain demi cepatnya sembuh atas penyakit yang dideritanya.
Alasan mengganti dokter | persen |
Tidak berhasil sembuh | 48,6 |
Komunikatif | 40,3 |
Terburu-buru | 17,6 |
Biaya Konsultasi | 8,2 |
Resep yang banyak | 4,4 |
Faktor merekomendaiskan dokter | |
Komunikatif | 50,5 |
Berhasil sembuh | 44,1 |
Waktu konsultasi memadai | 17,7 |
Biaya Konsultasi | 12,7 |
Resep yang rasional | 5,1 |
Sumber Informasi | |
membaca dan membandingkan brosur rumah sakit | 5,5 |
melihat iklan rumah sakit | 7,5 |
menanyakan kepada teman atau kerabat | 88,3 |
search engine | 0,7 |
bertanya di forum diskusi online [milis dan komunitas] | 0,5 |
Media Komunikasi | |
Apakah Rumah Sakit wajib memiliki | |
Website | 62,3 |
Akun Media Sosial | 60,7 |
Customer Service melalui media sosial | 60,7 |
Keyakinan untuk mengunjungi terhadap rumah sakit yang memilki [persentase yang menjawa ya saya menjadi lebih yakin untuk mengunjungi] | |
Website | 62,3 |
Akun Media Sosial | 53,4 |
Customer Service Melalui Media Sosial | 61,9 |
Loyalitas terhadap Rumah Sakit | |
Lokasi | 27,9 |
Jika diperlukan | 18,3 |
Kualitas pelayanan bagus | 17,4 |
Dokter [kualitas dan kecocokan] | 9,8 |
Afiliasi kantor atau asuransi | 6,9 |
Fasilitas Rumah Sakit | 5,5 |
Sudah terbiasa | 3,6 |
Kemungkinan kembali lagi, tapi tergantung situasi dan kondisi | 2,4 |
Murah | 2,3 |
diharuskan untuk kembali untuk kepentingan check-up kembali | 1,0 |
Nyaman | 0,6 |
lainnya | 4,2 |
Alasan tidak kembali | |
Lokasi jauh dari kantor atau rumah | 48,5 |
Fasilitas yang tidak memadai | 19,2 |
harga mahal | 15,9 |
kualitas pelayan yang kurang baik | 10,9 |
pelayanan dokter spesialis yang tidak tersedia | 10,2 |
dokter yang kurang memuaskan | 8,8 |
Bagi pengusaha yang mau terjun menggeluti bisnis rumah sakit sudah bisa melihat beberapa rujukan rumah sakit yang baik di beberapa kota yang kami sajikan.
Caranya bisa kunjungi rumah sakit tersebut dan naikkan standar pelayanannya atau minimal setara dengan bisnis rumah sakit anda.
Kalau anda saat ini sudah mempunyai lokasi strategis dan ingin segera mencari investor bisa langsung mempelajari tata caranya disini
dan bagi anda yang masih mencari lokasi tanah untuk proyek sebaiknya baca:
Tips jual-beli tanahnya agar urusan pengadaan tanah lancar
Demikain artikel penting ini kalau dirasa sangat bermanfaat silahkan dishare kepada teman anda.