sudah bekerja keras, dan bahkan sudah mengantongi ijasah sarjana, namun belum kaya-kaya juga.
mungkin anda perlu mencari tahu penyebabnya agar bisa diatasi sedini mengkin sebelum terlambat.
Ada banyak hal yang menyebabkan orang tidak kaya. penyebab ini yang menyumbat perjalanan anda menjadi kaya.
Teliti diri anda sekarang
dan temukan
faktor mana yang anda temukan dalam diri anda, dan mulailah untuk mengubah diri.
Berikut faktor-faktor yang banyak ditemukan pada orang-orang biasa.
#Faktor pertama
faktor pertama yang bisa dijelaskan sampai kenapa banyak orang tidak kaya, padahal sudah mempunyai banyak potensi dan atau keahlian.
KEYAKINAN YANG SALAH ATAU SALINGBERTABRAKAN
KEYAKINAN YANG SALAH MENGENAI KEKAYAAN, atau KEYAKINAN YANG SALING BERTABRAKAN ANTARA POSITIF DAN NEGATIF
otak manusia secara mendasar hanya mencari KENIKMATAN dan menghindari KESENGSARAAN.
- apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kesengsaraan, kita langsung menanggapinya akanmenjauhinya.
- apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kenikmatan, kita langsung menanggapinya akan mendekatinya.
- apabila mengenai hal yang sama terdapatcampur baur keyakinan, dan kita mengaitkannya sekaligus dengan kenikmatan dan kesengsaraan, otak kita langsung jadi bingung atau netral
Keyakinan itu bisa diibaratkan dengan magnet
apabila keyakinan positif bercampur baur dengan keyakinan negative terhadap suatu hal
tak ada lagi “kutub positif” dan “kutub negative” terhadap suatu hal,
lalu pikiran kita jadi bingung atau jadi netral seperti besi biasa.
Ketika kita yakin bulat bahwa “kaya” itu positif, sementara “miskin” adalah negative, kutubnya menjadi jelas dan kita akan menjadi “magnet”
Pada kenyataannya
banyak orang tidak pernah menyusun keyakinannya secara sadar dari lahir sampai mati.
Bila kita tidak menyusun sendiri secara sadar keyakinan yang kita perlukan untuk menjadi kaya, tanpa sadar kita akan terjajah oleh kata-kata seperti :
“Uang adalah akar dari segala kejahatan”
Akibatnya, tanpa sadar pula kita hendak tidak menjadi kaya karena kita tidak ingin menjadi jahat.
Sekadar salah satu contoh:
Saya mempunyai teman konglomerat yang mempunyai rumah begitu indah,
begitu besar, di salah satu pulau buatan ditengah danau, di sebuah lapangan golf.
Disana ada
- landasan helicopter,
- ada kolam renang yang besar dan mewah,
- ada kolam ikan,
- lapangan parkir untuk mobil dengan kapasitas lebih 30 mobil bisa parkir dan
- ada ruang meeting untuk 300 orang,
saat yang sama saya juga punya teman lain yang sangat ingin melihat rumah tersebut,
untuk melihat rumah tersebut tidak mudah, karena rumah ini terletak ditengah kawasan hunian, dan teman saya ini harus melewati pengamanan 3 pos security,
Ketika teman saya ini sudah sampai di depan rumah mewah tersebut, saya bertanya, “bagaimana? bagus nggak?”
Jawabannya sungguh mengejutkan,
“Saya tidak suka punya rumah segini besar! bersihinnya susah,rumit!”
Saya berkata dalam hati, “aduh Pak…Kalau punya rumah segini besar tidak perlu bersihin sendiri!”
Saya tahu keyakinan ini timbul karena selama ini teman saya membersihkan rumah sendiri, sehingga begitu melihat rumah besar langsung stresssss karena terbayang dalam otaknya betapa sulitnya membersihkannya, merawatnya setiap hari.
Padahal pekerjaan tersebut bias dialihdayakan kepada pembantu rumah tangga.
Apabila seseorang punya keyakinan seperti itu (“susah membersihin rumah besar”),
orang tersebut akan sulit sekali mempunyai rumah yang besarwalaupun dia mempunyai banyak uang untuk mewujudkannya.
Untuk menjadi kaya kita membutuhkan keyakinan yang KUAT, BULAT bahwa : KAYA ITU BAIK untuk kehidupan kita, keluarga, dan banyak orang.
[sumber : tung desem waringin]
sumber foto: daylight